Example 728x250
DPRD Provinsi KaltimHukumPeristiwaSamarinda

Menolak Kebijakan Merugikan: Mahasiswa Kaltim Desak Cabut Inpres dan Revisi UU Minerba

704
×

Menolak Kebijakan Merugikan: Mahasiswa Kaltim Desak Cabut Inpres dan Revisi UU Minerba

Sebarkan artikel ini
DPRD Kaltim
Situasi Aksi Mahasiswa di DPRD Kaltim
Example 468x60

Readkaltim.com, Samarinda – Pada Senin, 17 Februari 2025, Gedung DPRD Kalimantan Timur menjadi saksi bisu dari aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa Kalimantan Timur. Dengan tema yang menggugah, “Indonesia Gelap, Darurat Pendidikan”, para mahasiswa berkumpul untuk menyuarakan protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan sektor pendidikan.

Aksi ini dipicu oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran. Kebijakan ini berakibat pada pemangkasan anggaran pendidikan yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp 306,7 triliun. Para demonstran menilai bahwa langkah ini akan berdampak serius terhadap kualitas pendidikan di Indonesia serta kesejahteraan tenaga pendidik yang selama ini berjuang untuk mencerdaskan bangsa.

Ketua Senat Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Andi Mauliana Muzakkir, mengungkapkan keprihatinannya. Ia berpendapat bahwa pemotongan anggaran ini bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan.

“Kemungkinan besar pemerintah di atas telah menyusun strategi efek domino jangka panjang. Sengaja diadakannya pemotongan anggaran agar pendidikan mencari alternatif di RUU Minerba untuk kampus diizinkan usaha pertambangan,” jelas Andi dengan nada serius.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa juga mengekspresikan penolakan mereka terhadap revisi Undang-Undang Minerba. Mereka beranggapan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah lebih mengutamakan citra politik ketimbang memenuhi kebutuhan mendesak di sektor pendidikan.

“Kami ingin pendidikan yang berkualitas, bukan sekadar program yang hanya untuk kepentingan politik,” tegas salah satu mahasiswa yang ikut berorasi.

Dalam aksi yang berlangsung dengan penuh semangat ini, para mahasiswa menyampaikan tiga tuntutan utama yang harus dipenuhi oleh pemerintah:

1. *Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025*
2. *Tolak Revisi Undang-Undang Minerba*
3. *Tolak Program Makan Bergizi Gratis*

Andi Mauliana Muzakkir menegaskan bahwa jika tuntutan ini tidak diindahkan, mereka tidak akan berhenti di sini.

“Jika hari ini tidak diindahkan maka kita akan terus berlanjut baik skala daerah maupun nasional,” pungkasnya dengan tegas.

Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, tetapi merupakan panggilan bagi seluruh elemen masyarakat untuk memperhatikan nasib pendidikan di Indonesia. Dengan semangat juang yang tinggi, para mahasiswa Kalimantan Timur menunjukkan bahwa mereka peduli dan siap berjuang demi masa depan pendidikan yang lebih baik. Mari kita dukung mereka dalam perjuangan ini!

Example 120x600