Example 728x250
PeristiwaSamarinda

PMII Samarinda Dorong Dinas Lingkungan Hidup Kotas Samarinda Kolaborasi Lintas Sektor Atasi Masalah Sampah

292
×

PMII Samarinda Dorong Dinas Lingkungan Hidup Kotas Samarinda Kolaborasi Lintas Sektor Atasi Masalah Sampah

Sebarkan artikel ini
Ketua II PC PMII Samarinda Saat Melakukan Aksi
Example 468x60

Raedkaltim.com – Masalah pengelolaan sampah di Kota Samarinda kian mendesak untuk ditangani secara serius. Seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri, volume limbah rumah tangga dan komersial terus meningkat setiap harinya. Namun, kapasitas pengelolaan yang ada masih belum mampu mengimbangi kondisi tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Samarinda mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam merumuskan dan menjalankan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.

“Permasalahan sampah di Samarinda tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Kami mendorong DLH Kota Samarinda membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kolektif. Butuh sinergi antara pemerintah, swasta, komunitas, hingga masyarakat agar pengelolaan sampah tidak hanya selesai di TPA, tetapi dimulai dari hulu hingga hilir,” ujar Zumardin, Wakil Ketua II PMII Samarinda, (29/6/2025).

Lebih lanjut, PMII Samarinda menekankan pentingnya pendekatan edukatif kepada masyarakat, terutama dalam hal pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. Menurutnya, pola pikir masyarakat terhadap sampah harus diubah dari sekadar membuang, menjadi kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk mengelola.

“Edukasi tentang pemilahan sampah harus dimasifkan. Tidak hanya melalui kampanye formal, tetapi dengan melibatkan komunitas lingkungan, tokoh masyarakat, hingga dunia pendidikan. Kami juga mendorong DLH untuk menggandeng sektor swasta dalam inovasi pengolahan sampah menjadi produk bernilai guna, seperti kompos, bahan daur ulang, bahkan energi alternatif,” tambah Zumardin.

Keterbatasan dan Tantangan yang Dihadapi DLH Kota Samarinda diketahui telah memiliki sejumlah program pengelolaan sampah, seperti peningkatan armada pengangkut, pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), serta pemberdayaan bank sampah di beberapa kelurahan. Namun, realisasi di lapangan kerap menghadapi kendala, mulai dari keterbatasan anggaran dan SDM, hingga rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya.

“Kami memahami upaya yang telah dilakukan DLH, namun jika tidak diperkuat dengan kemitraan strategis dan partisipasi aktif warga, maka program-program tersebut hanya akan berjalan di permukaan,” jelasnya.

PMII Samarinda berharap, pengelolaan sampah di Samarinda tidak hanya bersifat jangka pendek dan kuratif, melainkan dibangun sebagai gerakan sosial yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, kolaborasi multi pihak dinilai mampu membentuk budaya lingkungan yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

“Langkah ke depan harus bersifat sistemik. Samarinda memiliki potensi besar menjadi kota ramah lingkungan jika semua elemen bersatu. DLH harus menjadi motor penggerak kolaborasi itu,” tegas Zumardin.

Dengan pendekatan kolaboratif dan partisipatif, pengelolaan sampah di Kota Samarinda diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan layak huni bagi generasi mendatang.

Example 120x600