ReadKaltim.com – Tanpa menunggu masa transisi, Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih, Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin, langsung menegaskan kesiapannya menjalankan program “Kukar Idaman Terbaik” sebagai penyempurnaan dari agenda sebelumnya. Komitmen ini disampaikan sesaat setelah pelantikan resmi oleh Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, di Pendopo Odah Etam, Senin (23/6/2025).
Dalam kesempatan itu, pelantikan juga dirangkaikan dengan pengukuhan Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua TP Posyandu, Ketua Dekranasda, serta Bunda PAUD Kukar sebagai bagian dari unsur pendukung pembangunan daerah.
Pasangan Aulia–Rendi merupakan pemenang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kukar, mengungguli dua pasangan calon lainnya. Kemenangan ini mengukuhkan kembali mandat publik yang sebelumnya sempat disengketakan.
Hadir dalam prosesi pelantikan tersebut Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, jajaran Forkopimda Kaltim dan Kukar, Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Sekda Kukar Sunggono, para anggota DPRD, kepala OPD, tokoh masyarakat, dan para undangan dari berbagai kalangan.
Dalam sambutannya, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud menegaskan pentingnya kepemimpinan yang berdedikasi tinggi dan bebas dari praktik korupsi.
“Saya minta agar prioritas diberikan pada perbaikan infrastruktur, khususnya jalan-jalan yang rusak, serta peningkatan sektor pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Rudy juga menyoroti pentingnya sinergi antara Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim, terutama karena Kukar memiliki posisi strategis secara geografis dan sejarah yang kuat sebagai salah satu kerajaan tertua dengan kekayaan sumber daya alam yang besar.
“Kembangkan program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Jaga kepemimpinan yang bersih dan akuntabel, jauh dari praktik KKN,” tegas Rudy dalam arahannya kepada pasangan Aulia–Rendi.
Menanggapi hal tersebut, Aulia Rahman memastikan bahwa program-program lanjutan akan segera dieksekusi.
“Tidak ada transisi. Kukar Idaman Terbaik bukan perubahan arah, tapi penyempurnaan. Sebelum 100 hari kerja, masyarakat akan mulai merasakan dampaknya,” katanya optimistis.
Sebagai contoh, Aulia menyebut program bantuan untuk nelayan produktif yang sebelumnya menyasar 25 ribu orang kini akan diperluas menjadi 100 ribu nelayan. Ia juga menanggapi tantangan infrastruktur Kukar dengan pendekatan skala prioritas.
“Kami berkomitmen menyelesaikan persoalan ini. Amanah yang diberikan akan kami jalankan sebaik mungkin, bersinergi penuh dengan Pemprov,” pungkasnya.
