Readkaltim.com – Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Samarinda yang tergabung dalam Aliansi Mahakam menggelar aksi protes di depan Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Kamis (06/02/2025). Mereka menyuarakan penolakan tegas terhadap pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) kepada perguruan tinggi.
Ketua Senat Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Andi Mauliana Muzakkir, menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawal isu ini hingga para wakil rakyat di DPRD Kaltim turut menyuarakan penolakan ke DPR RI.
“Kami tidak akan berhenti sampai tuntutan kami didengar dan diteruskan oleh DPRD Kaltim. Ini bukan sekadar aksi, ini perjuangan demi masa depan pendidikan dan lingkungan,” tegas Andi.
Menurutnya, tidak ada urgensi bagi perguruan tinggi untuk terlibat dalam bisnis pertambangan. Selama ini, industri tambang sudah dikelola oleh perusahaan swasta, dan kebijakan ini dinilai hanya akan menambah daftar panjang persoalan lingkungan di Kaltim.
“Sudah banyak korban jatuh akibat lubang tambang yang terbengkalai. Jika kampus ikut mengelola, siapa yang akan menjamin tidak ada lagi anak-anak yang kehilangan nyawa,” ujarnya.
Selain dampak lingkungan, Andi juga menyoroti potensi kemunduran akademik jika perguruan tinggi terlibat dalam industri tambang.
“Tri Dharma Perguruan Tinggi mengutamakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jika kampus sibuk mengurus tambang, esensi pendidikan akan hilang,” pungkasnya.
Aksi ini menjadi pengingat bahwa mahasiswa Kaltim tetap kritis dan siap berjuang demi kepentingan masyarakat serta kelestarian lingkungan.