Example 728x250
BeritaNasionalPolitik

SERSAN PP ISKA, Forum Santai yang Merancang Langkah Strategis Bangsa dan Gereja

246
×

SERSAN PP ISKA, Forum Santai yang Merancang Langkah Strategis Bangsa dan Gereja

Sebarkan artikel ini
Potret Ikatan Sarjana Katolik (ISKA)
Example 468x60

Readkaltim.com – Alih-alih hanya menjadi wadah akademis atau simbol organisasi, Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) terus membuktikan diri sebagai kekuatan pemikir bangsa yang dinamis dan relevan. Lewat forum internal bertajuk SERSAN (Serius Tapi Santai), para pengurus dan mantan ketua umum PP ISKA berkumpul untuk membahas isu-isu strategis yang menyentuh jantung kehidupan kebangsaan dan kegerejaan Indonesia.

Bertempat di Ruang Y.205, Gedung Yustinus Universitas Atma Jaya Jakarta, Sabtu (28/6/2025), dialog ini berlangsung hangat dan inklusif. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga sebagai mekanisme konsolidasi dan refleksi, dalam upaya merumuskan langkah konkret ISKA menjawab berbagai tantangan zaman.

Pertemuan tersebut dipandu oleh Sekretaris Jenderal PP ISKA, Dr. Ch. Arie Sulistiono, yang mempersilakan seluruh peserta menyampaikan pandangannya. Topik yang dibahas mencakup politik, ekonomi, sosial, pertahanan, hingga isu global seperti ketegangan Israel-Iran. “Ini bukan sekadar diskusi. Ini bentuk tanggung jawab kita sebagai intelektual Katolik,” ujarnya.

Ketua Umum PP ISKA, Ir. Luky A. Yusgiantoro, menegaskan pentingnya penyamaan visi dan langkah dalam menghadapi realitas bangsa. Ia menyebut ISKA memiliki banyak ruang untuk memainkan peran strategis baik di tengah Gereja maupun masyarakat luas.

“ISKA harus tetap produktif dan berkontribusi bagi gereja dan tanah air. Jangan sampai terperangkap hoaks yang merusak persatuan bangsa,” tegas Luky. Ia juga menekankan pentingnya penguatan jaringan, kolaborasi lintas sektor, serta pembinaan kader yang konsisten.

Isu regenerasi menjadi sorotan khusus. Wakil Sekretaris Jenderal PP ISKA, R. Wahyu Handoko, menekankan pentingnya pendampingan berkelanjutan bagi para kader muda. “Jangan biarkan mereka berjuang sendirian. ISKA harus hadir sebagai rumah yang memayungi mereka,” ucapnya.

Forum juga menyoroti pentingnya partisipasi kolektif dalam menyuarakan pendapat organisasi. Kecenderungan sentralisasi suara pada Ketua Umum dan Sekjen dianggap kurang mencerminkan semangat kolegial. ISKA diharapkan mampu menjadi pemikir publik yang kritis namun elegan, menyuarakan nilai-nilai keadilan dan persatuan.

Dari sisi gerakan akar rumput, Koordinator Wilayah ISKA Bali dan Nusa Tenggara, Jakobus Muda, mempresentasikan proyek pemberdayaan petani kopi di Manggarai Barat. Proyek ini melibatkan puluhan petani dan kelompok tani, serta dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal. “Ini bentuk nyata ISKA di daerah, tidak hanya berdiskusi, tapi turun tangan langsung,” ujar Jakobus.

Sementara itu, di level internasional, ISKA juga bersiap hadir dalam forum ICMICA, organisasi global cendekiawan Katolik. Drs. Prasetyo Nurharjanto, MM, menegaskan bahwa ISKA akan menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia. “Perdamaian dunia harus terus diperjuangkan karena kita semua hidup di bawah langit yang sama,” katanya.

Isu pendidikan tak luput dari pembahasan. ISKA berencana membangun dialog strategis dengan kementerian terkait guna mencari solusi nyata atas tantangan pendidikan nasional. Peningkatan kualitas SDM dan kurikulum kontekstual menjadi agenda penting ke depan.

Sebagai bentuk pengarsipan intelektual, PP ISKA akan menerbitkan empat buku hasil rangkaian diskusi dan kuliah umum. Topik yang akan dibahas mencakup kecerdasan buatan dan ajaran Gereja, energi berkelanjutan, serta pengembangan pertanian kopi.

“Kita akan lanjutkan dialog ini dalam episode SERSAN berikutnya,” ujar Dr. Arie Sulistiono menutup acara.

Dialog ditutup dengan suasana keakraban melalui sesi makan siang dan foto bersama. Di tengah semangat Pro Ecclesia Et Patria, Pro Patria Et Humanitate, ISKA memperbarui komitmennya: menjadi sarjana yang bukan hanya berpikir, tetapi juga bertindak demi kemanusiaan dan bangsa.

Example 120x600